Bisa saja website basis WordPress berjalan lambat, khususnya ketika website anda melayani benyak trafik setiap hari. Ini bisa jadi akibat banyak file-file besar yang harus di-load atau masalah inefisiensi pengkodean. Tapi tidak ada yang lebih parah dari itu kecuali website yang lambat. Beberapa tips cara memepercepat website-website berbasis Wordpress.
1. Rilis selalu up to date
selalu up to date menggunakan WordPress versi terkini sangatlah penting. Di setiap update, terdapat banyak peningkatan performa. Developer-developer di WordPress tidak merilis update hanya untuk senang-senang, namun karena mereka telah meng-upgrade atau membuat Wordpress lebih baik.
Situasi serupa juga terjadi pada plugin-plugin WordPress, usahakan anda selalu menggunakan plugin up-to-date versi terkini. Dengan alasan sama, developer plugin WordPress merilis versi-versi terbaru karena mereka telah memodifikasi kode sedemikian sehingga plugin-nya menjadi lebih baik.
2. Disable atau delete plugin tidak pakai
Ini barangkali salah satu masalah terbesar penyebab website WordPress menjadi lambat. Bergantung plugin, ia bisa berisi berton-ton skrip dan kode. Karenanya jika anda menggunakan plugin, sebaiknya disable atau bahkan hapus saja. Pastikan mana plugin yang dianggap perlu buat website anda dan buang yang tidak dipakai.
3. Bersihkan Kodenya
Lantaran kode anda berjalan di belakang layar, mengoptimalkannya akan dapat menaikkan load time. Berikut beberapa cara mudah bersih-bersih kode agar loading website lebih kencang.
A. Meminimalisir Whitespace
Whitecapce berarti spasi yang dipakai di kode anda. Beberapa programer suka memakai banyak whitespace (indented tab, line break, dll.) untuk memudahkan pembacaaa dan organisasi kode. Namun, meminimalisir whitespace akan mempercepat load time website dengan memangkas beberapa byte. Contoh penggunaan whitespace.
.test {
font-family: Georgia, Times,
serif;
font-size: 12px
color: #000000;
}
Contoh meminimalisir whitespace:
.test { font-family: Georgia, serif; font-size: 12px; color: #000000;}
B. Memakai Skrip Eksternal
Daripada menanam berton-ton kode ke file header.php, cobalah gunakan skrip eksternal. Ini memungkinkan browser menyimpan (cache) skrip sehingga ia tidak perlu membaca kode untuk meload halaman lain. Contoh penggunaan skrip eksternal.
<script type="text/javascript"scr="example.js"></script>.
C. Menggunakan Shorthand CSS
Menggunakan Shorthand CSS adalah tindakan bagus. Bagus buat anda, browser, dan pengunjung. Ini menjadikan CSS lebih singkat, dan ia loading lebih cepat pula! Berikut contoh penggunaan CSS reguler panjang.
.test { margin-top: 7px; margin-right: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 3px;}.
Dan berikut contoh shorthand CSS:
.test { margin: 7px 1px 5px 3px;}.
4. Meminimalisir PHP dan database queries
Dari hal terpenting dan dari itu semua adalah memangkas PHP dan database queries. Setiap kali sebuah webpage di website loading, jika browser harus mengeksekusi PHP queries, ini menambah load time. Bila anda mengganti PHP queries dengan static HTML, setiap page loading, browser hanya membaca HTML. Contoh pemakaian banyak queries & request.
<title><?php bloginfo(AfnameAf);
?<>?php bloginfo('description')
?></title>
<meta http-equiv="Content-Type"
content="<?php
bloginfo('html_type'); ?>;
charset=>?php bloginfo('charset');
?>"/>
<meta name="generator" con
tent="WordPress <?php blogin
fo('version'); ?>"/>
<link rel="stylesheet" href="<?php
bloginfo('stylesheet_url'); ?>"
type="text/css" media="screen" ?>
<link rel="alternate" type="appli
cation/rss+xml" title="RSS 2.0"
href="<?php bloginfo('rss2_url');
?>"/>
<script type="text/javascript"
scr="<?php
bloginfo('template_url');
?>/mootools.js"></script>
Contoh minimalisir quaries & request.
<title>WPCandy - The Best of
WordPress</title>
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=UTF-
8"/>
<meta name="generator" con
tent="WordPress 2.3" /?
<link rel="stylesheet"
href="http://wpcandy.com/wp-
content/themes/wpcandy/files/sty
le.css" type="text/css"
media="screen" />
<link rel="alternate" type="appli-
cation/rss+xml" title="RSS 2.0"
href="http://feeds.feedburner.co
m/wpcandy" />
<script type="text/javescript"
scr="http://wpcandy.com/wp-con
tent/themes/wpcandy/files/mooto-
ols.js"></script>
5. Install WP Super Cache Plugin
WP Cache akan menyimpan (cache) salinan fisik tiap post ke folder tertentu di server. Karena WordPress biasanya melayani content secara dinamis, ia harus quarely mysql setiap kali ia meload post. Jika ditelti lebih dalam, anda bakal kaget malihat jumlah mysql quaries yang harus dilayani server.
Karena plugin ini menciptakan salinan statis webpage di server, anda sejatinya tidak sedang meload content dari database sama sekali. Alhasil, posting akan lebih gegas dan mengurangi beban server. Secar teoritis ini memungkinkan server melayani lebih ratusan webpage per detik dari yang dilakukan sebelumnya.
6. Memilih Webhosting yang Benar
Webhosting dengan dedicated server berprosesor kencang dan RAM besar bagi loading website. Karena itu, pilihlah webhosting yang benar-benar menjaga performa website anda. Jujur saja, ini bukan pekerjaan mudah. Anda harus trial dan error. Namun refensi dari kawan yang sudah pernah memakai webhoeting tertentu bisa menjadi rujukan.
7. Mysql Query Cache
Lantaran page-page disajikan secara dinamis pada setiap page load di WordPress menghasilkan My Query, seperti dinyatakan sebelumnya, WP Cache plugin membantu mengurangi queries ini tetapi juga penting untuk memastikan Query Cache dioptimasi guna didapatkan performa maksimum. Untuk mengaktifkan Mysql Query Cache berikut caranya.
A. Cari file konfigurasi mysql my.cnf, lalu temukan setting query-cache-type & ubah nilainya
B. Cari query-cache-size lantas ubah nilainya ke 20M, dan cari query cache limit lantas ubah nilainya ke 2M
C. Anda harus memastikan host memungkinka root access ke server untuk melakukan tweaking ini.
8. PHP Compiler Cache
PHP Compiler cache menyimpan skrip dalam format terkompilasi di server sehingga tidak direkompilasi setiap anda memanggilnya dari WordPress. Ini meningkatkan performa skrip-skrip PHP dengan men-cache-nya di kondisi terkompilasi, sehingga overhead kompilasi nyaris tereliminasi. Ini juga mengoptimasi skrip-skrip untuk mempercepat eksekusinya. Ia akan menekan beban server dan meningkatkan kecepatan kode PHP sampai 1-10 kali. Ada 2 Compiler Caches populer yakni APC & eAccelerator.
9. Mengkonfigurasi Apache di Performa Maksimum
Silahkan anda mempelajari dengan cermat penduan mengkonfigurasi apache agar didapat performa maksimum. Ini akan membantu anda mentweaking httpd.conf. Anda perlu akses root untuk pekerjaan ini.
10. Optimasi Mysql Datebase
Optimasi Mysql database bisa meningkatkan performa load time & loading di server, khususnya jika anda mempunyai database yang besar. Untuk mengoptimasi Mysql database, berikut caranya.
A. Log ke PHPMyAdmin
B. Cari WordPress Database Tables, backup terlebih dahulu
C. Centang semua table di Check Box, pilih Optimise Option
Kabarnya pergantian dari Mylsam ke InnoDB bisa mendongkrak performa.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar